Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyatakan jumlah korban meninggal dunia akibat kerusuhan pertandingan sepak bola yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Jawa Timur berjumlah 125 orang.
Sebelumnya, data korban meninggal dunia pada tragedi pertandingan sepak bola antara tim Persebaya Surabata dengan Arema FC Malang jumlahnya simpang siur ada yang menyebutkan 127 jiwa hingga 170 jiwa. Namun, setelah dilakukan verifikasi berjumlah 125 jiwa.
Pertandingan Arema FC dengan Persebaya sarat dengan gengsi bagi para pendukung fanatik masing-masing. Hasil akhir yang dimenangkan oleh Persebaya dengan skor 3-2 atas FC Arema menyulut ketidakpuasan pendukung Arema dengan masuk ke lapangan mengejar para pemain dan official hingga terjadi kerusuhan yang menyebabkan banyak korban meninggal dunia.
Berdasarkan data Football-Stadiums.co.uk, dengan jumlah korban meninggal sebanyak 125 jiwa menempatkan tragedi Stadion Kanjuruhan Malang berada di urutan ketiga pertandingan sepak bola yang paling mematikan di dunia.
Di urutan pertama tragedi di Estadio Nacional, Lima, Peru yang menelan korban jiwa sebanyak 328 jiwa yang terjadi pada 1964. Kedua di stadion Accra Sports, Accra Ghana dengan korban meninggal sebanyak 126 jiwa pada 2021.
Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga paling populer di dunia. Lebih dari 3,5 miliar penduduk dunia diperkirakan menyukai pertandingan sepak bola.
(Baca: Ini Sarana Menonton Pertandingan Sepak Bola Favorit Warga Dunia)