Indonesia Impor Bahan Bakar Mineral Senilai US$ 85.034 Ribu dari Papua Nugini

Perdagangan
1
Agus Dwi Darmawan 29/09/2022 16:37 WIB
Produk Utama yang Diimpor Indonesia dari Papua Nugini pada 2021
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Indonesia membukukan impor dengan Papua Nugini sebesar US$ 125,8 juta data per Desember 2021. Nilai tersebut naik 276,98% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 33,37 juta.

Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Papua Nugini, impor dalam 10 tahun terakhir dalam tren naik. Tahun 2021 merupakan catatan sejarah dengan rekor nilai impor tertinggi.

Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Papua Nugini, 0,04 ribu produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Kebanyakan produk impor dari tempat ini, merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain yang jumlahnya tercatat ada 0,02 ribu produk.

Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Papua Nugini. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.

  1. Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari distilasi mereka
  2. Masuk dalam kode HS 27, Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari distilasi mereka merupakan kelompok produk barang impor yang dikategorikan bersama dengan zat bitumen dan mineral.. Impor produk ini dari Papua Nugini berada di urutan pertama. Dari negara ini, Indonesia mengimpor senilai US$ 85.034 ribu. Nilai impor Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari distilasi mereka;zat bitumen;mineral.. ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 1 ribu.

  3. Persiapan kakao dan kakao
  4. Di urutan kedua, impor Indonesia paling banyak adalah produk Persiapan kakao dan kakao. Nilai impor dari Papua Nugini pada 2021 tercatat US$ 22.691 ribu. Angka ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 8.182 ribu.

  5. Kopi, teh, maté, dan rempah -rempah
  6. Selain itu , Indonesia banyak mengimpor Kopi, teh, maté, dan rempah -rempah dari Papua Nugini. Nilai impor produk ini tercatat senilai US$ 14.149 ribu. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 20.102 ribu. Produk ini diperoleh dengan mendatangkannya dari 63 negara. Impor Kopi, teh, maté, dan rempah -rempah dari Papua Nugini tercatat berada di urutan ketujuh. Lima negara lain yang menjadi sumber impor Kopi, teh, maté, dan rempah -rempah adalah India, Vietnam, Tanzania, Republik Bersatu, Malaysia dan Madagaskar.

  7. Kayu dan barang -barang kayu
  8. Untuk produk , Indonesia banyak mengimpor Kayu dan barang -barang kayu dari Papua Nugini. Nilai impor produk ini tercatat sebanyak US$ 2.450 ribu. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 2.642 ribu. Data Trademap memperlihatkan aktivitas dagang Indonesia mengimpor Kayu dan barang -barang kayu dari 62 negara. Impor Kayu dan barang -barang kayu dari negara ini berada di urutan 22. Negara lain yang masuk lima besar suplier produk impor ini ke Indonesia adalah Cina, Amerika Serikat, Selandia Baru, Thailand dan Malaysia.

  9. Lemak dan minyak nabati atau minyak dan produk belahannya
  10. Selain itu Masuk dalam kode HS 15, Lemak dan minyak nabati atau minyak dan produk belahannya merupakan kelompok produk barang impor yang dikategorikan bersama dengan Lemak yang dapat dimakan dan satwa .. Dari negara ini, Indonesia mengimpor sebanyak US$ 300 ribu. Data Trademap memperlihatkan aktivitas dagang Indonesia mengimpor Lemak dan minyak nabati atau minyak dan produk belahannya dari 52 negara. Impor Lemak dan minyak nabati atau minyak dan produk belahannya dari negara ini berada di urutan 31. Negara lain yang masuk lima besar suplier produk impor ini ke Indonesia adalah Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura dan Cina.

Data Populer
Lihat Semua