Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan menunjukkan angka Rp 118.305 per kapita/bulan pada tahun 2024.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi penurunan turun 7.5% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan adanya perubahan pola konsumsi atau faktor ekonomi lain yang mempengaruhi pengeluaran masyarakat untuk kategori ini. Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di kabupaten ini menempati urutan ke-17 di antara kabupaten/kota se-Sumatera Selatan dan urutan ke-445 secara nasional.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Kecantikan Kab. Brebes | 2024)
Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi ini merupakan bagian dari pengeluaran masyarakat yang lebih luas. Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang jasa sebesar Rp 128.828, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi menyumbang sekitar 92% dari total pengeluaran tersebut. Ini menunjukkan bahwa konsumsi makanan dan minuman jadi masih menjadi prioritas bagi masyarakat di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Pengeluaran untuk rokok dan tembakau juga tercatat cukup tinggi yaitu Rp 116.899, mendekati angka pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi.
(Baca: 80,74% Penduduk Kabupaten Pegunungan Bintang pada 2024 Berusia 15-59 Tahun)
Secara historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan mengalami fluktuasi. Sempat mengalami kenaikan signifikan pada tahun 2019 sebesar 24.5%, kemudian sempat menurun di tahun 2020 dan 2021, sebelum akhirnya kembali mengalami kenaikan yang cukup tinggi di tahun 2022 dan 2023. Kenaikan tertinggi tercatat pada tahun 2023 dengan pertumbuhan 28%. Namun, pada tahun 2024 terjadi penurunan kembali.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sumatera Selatan, Kota Palembang mencatatkan pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi tertinggi dengan angka Rp 260.575 pada tahun 2024, diikuti oleh Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Musi Banyuasin. Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir mencatat pengeluaran Rp 118.704 dan pertumbuhan 6.3% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, Kabupaten Ogan Komering Ulu mencatatkan penurunan turun 3.7% dengan nilai pengeluaran Rp 143.327. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan pola konsumsi dan prioritas pengeluaran di masing-masing wilayah.
Kota Palembang
Kota Palembang menunjukkan performa ekonomi yang kuat dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp 861.308 pada tahun 2024, naik 10.5% dari tahun sebelumnya. Pengeluaran total per kapita, termasuk makanan, mencapai Rp 1.676.313, mencerminkan tingkat konsumsi yang tinggi di wilayah urban ini. Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan kesejahteraan dan daya beli masyarakat Palembang dibandingkan wilayah lain di Sumatera Selatan. Kota Palembang menempati peringkat teratas dalam hal pengeluaran di provinsi ini.
Kabupaten Musi Banyuasin
Kabupaten Musi Banyuasin mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 629.974 pada tahun 2024, mengalami kenaikan signifikan sebesar 23.5% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran total per kapita, termasuk makanan, mencapai Rp 1.402.383, menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang pesat di wilayah ini. Kenaikan ini mengindikasikan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan daya beli yang semakin kuat, meskipun masih di bawah Kota Palembang. Kabupaten Musi Banyuasin menempati peringkat kedua dalam hal pengeluaran.
Kota Prabumulih
Kota Prabumulih mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 626.343 pada tahun 2024, meningkat 7.5% dari tahun sebelumnya. Total pengeluaran per kapita, termasuk makanan, mencapai Rp 1.214.639, menunjukkan stabilitas ekonomi di wilayah ini. Pertumbuhan ini menunjukkan adanya peningkatan daya beli masyarakat, meski tidak sebesar Musi Banyuasin, Kota Prabumulih tetap menunjukkan perkembangan positif. Di tingkat provinsi, Kota Prabumulih berada di peringkat ketiga dalam hal pengeluaran.
Kabupaten Muara Enim
Kabupaten Muara Enim menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan, mencapai Rp 576.717 pada tahun 2024, atau naik 29% dibandingkan tahun sebelumnya. Total pengeluaran per kapita, termasuk makanan, mencapai Rp 1.268.756, mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang cukup besar. Peningkatan ini menandakan adanya perbaikan dalam kesejahteraan masyarakat dan kemampuan ekonomi yang meningkat. Kabupaten Muara Enim berada di urutan keempat dalam hal pengeluaran.