Dunia kesehatan mengalami disrupsi yang cukup besar. Di era teknologi yang makin berkembang pesat saat ini, layanan kesehatan dapat dilakukan secara online.
Menyikapi hal tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Katadata Insight Center (KIC) melakukan survei tentang intensitas penggunaan internet untuk mengakses layanan kesehatan.
Menurut hasil survei tersebut, mayoritas atau 71% responden tidak pernah mengakses internet untuk layanan kesehatan, seperti BPJS, Halodoc, WA Puskesmas/klinik dan sebagainya.
Sebanyak 13,9% responden mengatakan jarang dan 9,9% responden sangat jarang. Sedangkan hanya 4,7% responden yang mengatakan sering dan 0,4% sangat sering dalam mengakses layanan kesehatan melalui internet.
Survei ini dilaksanakan pada 4-24 Oktober 2021. Metode yang digunakan dalam survei ini adalah wawancara tatap muka secara langsung dengan populasi target adalah warga negara Indonesia yang berusia 13 hingga 70 tahun dan mengakses internet.
Sampel survei berjumlah 10.000 responden yang tersebar di 34 provinsi, dengan Margin of Error (MoE) kurang lebih 0,98% pada tingkat kepercayaan 95% dan diperoleh dengan metode multistage random sampling.
(Baca Juga: Indonesia Masih Kekurangan 130 Ribu Dokter pada Juli 2022)