Ada Ratusan Juta Puing Sampah Antariksa di Orbit Bumi, Ini Ukurannya

Demografi
1
Adi Ahdiat 01/08/2022 13:20 WIB
Estimasi Jumlah Puing Sampah Antariksa di Orbit Bumi menurut Ukurannya (11 Juli 2022)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melaporkan ada sebuah puing sampah antariksa yang jatuh di Samudra Hindia pada Sabtu (30/7/2022).

"Sampah antariksa besar, bekas roket peluncuran RRT (Republik Rakyat Tiongkok) CZ5B berbobot sekitar 20 ton berukuran 30 meter telah terkonfirmasi atmospheric re-entry di Samudra Hindia tadi malam, 30 Juli 2022, pukul 23.45 WIB,” terang BRIN dalam siaran persnya, Minggu (31/7/2022).

Menurut pantauan BRIN, sampah antariksa ini sempat melintasi wilayah Sumatra, Kalimantan Barat, dan Filipina. Namun, sampah bekas roket tersebut akhirnya diperkirakan jatuh di lautan di bagian barat Sarawak, Malaysia.

"Bisa jadi ada pecahannya yang mungkin tersebar sepanjang lintasan terakhir, orbitnya melintasi Sumatera bagian selatan. Bila ada penduduk yang melihat objek langit yang jatuh sekitar pukul 23.45 WIB segera melaporkan ke Pusat Riset Antariksa BRIN melalui email [email protected]," tambah BRIN.

Adapun menurut European Space Agency (ESA), saat ini ada ratusan juta puing sampah antariksa yang melayang di orbit bumi.

Berikut estimasi ukuran dan jumlah puing sampah antariksa per 11 Juli 2022:

  • 1 mm-1 cm: 130 juta puing
  • 1 cm-10 cm: 1 juta puing
  • >10 cm: 36,5 ribu puing

Menurut ESA, puing sampah antariksa yang ukurannya di bawah 1 cm relatif tidak berbahaya. Namun, puing yang lebih besar dari itu bisa bersifat mematikan.

"Benda (sampah antariksa) berukuran 1 cm sampai 10 cm, kira-kira dengan diameter seperti mangkuk salad, menimbulkan kekhawatiran yang nyata. Ukurannya terlalu kecil dan terlalu banyak untuk dilacak satu per satu, tetapi bisa menghancurkan atau membunuh apapun yang dihantamnya," jelas ESA di situs resminya.

Demi menghadapi ancaman ini, ESA pun mendorong lembaga antariksa di tiap negara untuk bekerja sama.

"Kerja sama internasional di bidang sampah antariksa, baik secara kualitatif dan kuantitatif, adalah hal yang sangat baik. Semua upaya yang masuk akal harus dilakukan demi melindungi generasi mendatang," jelas ESA.

(Baca Juga: Daftar Negara Pemilik Satelit Terbanyak di Asia, Indonesia Peringkat Berapa?)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua