Hasil Study Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan menunjukkan terdapat 24,5% bayi usia di bawah 5 tahun (Balita) di Jawa Barat mengalami stunting pada 2021. Artinya, hampir seperempat Balita di Tanah Pasundan tinggi badannya di bawah standar seusianya.
Terdapat 9 kabupaten/kota denga prevalensi Balita stunting di atas rata-rata angka provinsi. Sisanya, 18 kabupaten/kota di bawah angka provinsi.
Kabupaten Garut tercatat sebagai wilayah di Jawa Barat dengan prevalensi Balita Stunting tertinggi mencapai 35,3% pada SSGI tahun lalu. Dengan demikian 1 dari 3 Balita di kabupaten ini tinggi badannya di bawah standar seusianya. Wilayah dengan prevalensi stunting terbesar berikutnya adalah Kabupaten Cianjur sebesar 33,7% dan Kabupaten Bandung sebesar 31,1%.
Sedangkan, prevalensi Balita stunting di Kota Depok tercatat paling kecil, yakni hanya 12,3%. Setelahnya ada Kota Bekasi sebesar 13,8%, serta Kabupaten Indramayu sebesar 14,4%.
Gizi buruk masih menjadi masalah gizi di Indonesia. Ini tercermin dari prevalensi Balita stunting yang masih sebesar 24,4%. Guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan berkualitas, pemerintah menargetkan stunting Balita menjadi 14% hingga akhir 2024.
(Baca: 10 Provinsi dengan Angka Stunting Tertinggi Nasional Tahun 2021)