Food and Agriculture Organization (FAO) mencatat indeks harga pangan dunia berada di level 154,2 pada Juni 2022, turun 2,3% dari bulan sebelumnya (month to month/m-to-m).
Turunnya indeks harga pangan tersebut salah satunya dipicu oleh penurunan harga minyak nabati. FAO mencatat indeks harga minyak nabati dunia berada di level 211,8 pada Juni 2022, turun 7,59% (m-to-m) dari bulan sebelumnya.
Penurunan indeks harga minyak nabati itu terjadi untuk ketiga kalinya sejak Maret 2022, seperti terlihat pada grafik. Jika diakumulasikan, indeksnya sudah turun 15,59% dibanding level tertingginya pada Maret 2022.
Meskipun turun cukup tajam, indeks harga minyak nabati Juni 2022 tetap tercatat lebih tinggi 34,3% dari posisi Juni 2021 (year on year/yoy) atau lebih tinggi 18% dari posisi akhir tahun lalu (year to date/ytd).
Indeks harga minyak nabati FAO turun karena dipicu oleh melemahnya harga minyak kelapa sawit, minyak bunga matahari, minyak kedelai, dan minyak lobak.
Adapun harga minyak kelapa sawit global turun secara beruntun selama periode April-Juni 2022, seiring dengan naiknya produksi musiman produsen utama sawit serta meningkatnya prospek ekspor dari Indonesia.
(Baca: Inflasi Makanan Capai 9,1% (YoY) pada Juni 2022)