Menurut laporan Kementerian Keuangan, realisasi anggaran Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) baru mencapai Rp113,5 triliun hingga 17 Juni 2022.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi tersebut menunjukkan penyerapan anggaran PC-PEN belum optimal sebab baru mencapai 29,7% dari pagu yang sebesar Rp455,62 triliun.
"(PC-PEN) realisasinya masih sangat lambat,” ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita, Kamis (23/6/2022).
Anggaran PC-PEN disalurkan ke tiga klaster. Pertama, untuk klaster penanganan kesehatan dengan realisasi sebesar Rp27,6 triliun atau 22,5% dari pagu Rp122,54 triliun.
Rinciannya, untuk klaim pasien sebesar Rp20,3 triliun, insentif tenaga kesehatan Rp2 triliun, pengadaan vaksin Rp1,6 triliun, insentif perpajakan kesehatan Rp1,2 triliun, dan dana desa untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp2,5 triliun.
Kedua, untuk klaster perlindungan masyarakat baru terealisasi Rp57 triliun atau 36,9% dari pagu Rp 154,76 triliun.
Secara rinci, di klaster ini pemerintah telah menggunakan Rp14,35 triliun untuk program keluarga harapan (PKH), program kartu sembako Rp18,9 triliun, bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng Rp7,2 triliun, BLT desa Rp10,9 triliun, bantuan tunai pedagang kaki lima dan warung Rp1,3 triliun, serta realisasi program Kartu Pra-Kerja Rp4,4 triliun.
Terakhir, untuk klaster penguatan pemulihan ekonomi dengan realisasi sebesar Rp28,8 triliun atau 16,2% dari pagu Rp178,32 triliun.
Anggaran di klaster ini digunakan untuk program padat karya Rp5,5 triliun, pariwisata dan ekonomi kreatif Rp900 miliar, ketahanan pangan Rp6 triliun, ICT Rp1,6 triliun, kawasan industri Rp600 miliar, dukungan UMKM Rp8,23 triliun, dan insentif perpajakan Rp6 triliun.
(Baca: Realisasi Anggaran PEN Rp80,79 Triliun per 13 Mei 2022)