International Energy Agency (IEA) memproyeksikan investasi global di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) bakal meningkat pada 2022.
Proyeksi ini dinyatakan IEA dalam laporan terbarunya World Energy Investment 2022 yang dirilis Rabu (22/6/2022).
"Total investasi hulu migas diperkirakan akan pulih sekitar 10% pada tahun 2022," tulis IEA dalam laporannya.
Menurut IEA, tren investasi di sektor hulu migas melemah signifikan dalam beberapa tahun belakangan.
IEA mencatat pada 2014 investasi hulu migas global mencapai sekitar US$890 miliar. Namun, pada 2016 nilainya menurun lebih dari 45%, dan turun lagi sebesar 30% pada 2020 akibat pandemi.
"Investasi hulu migas pada tahun 2021 hampir 10% lebih besar dari pada 2020, namun masih sekitar 20% lebih rendah dibanding sebelum pandemi," jelas IEA.
Adapun untuk tahun 2022 nilai investasi diproyeksikan kembali menguat, didorong oleh naiknya pendanaan dari sejumlah perusahaan migas besar di skala internasional.
"Peningkatan investasi hulu migas terbesar pada tahun 2022 diharapkan datang dari Amerika Serikat (AS), yang berencana menaikkan pendanaannya hingga lebih dari 30% tahun ini," jelas IEA.
Menurut IEA, pertumbuhan investasi terbesar diproyeksikan berasal dari Exxon Mobil, yakni naik 34% (yoy) dibanding tahun lalu.
Adapun perusahaan migas asal Arab Saudi, yakni Saudi Aramco, diperkirakan menambah investasi hulu sebesar 13% (yoy).
"Dalam banyak kasus, investasi difokuskan untuk siklus jangka pendek yang mampu menghasilkan pasokan migas baru secepat mungkin," jelas IEA.
(Baca Juga: IEA: Tren Investasi Batu Bara dan Migas Menguat pada 2022)