Xiaomi mencatatkan penurunan pendapatan pada kuartal I 2022. Pada periode Januari-Maret, total pendapatan Xiaomi sebesar 73,4 miliar yuan atau sekitar Rp161 triliun.
Angka pendapatan tersebut turun 4,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar 76,9 miliar yuan atau sekitar Rp167 triliun (year-on-year/yoy).
Penurunan pendapatan Xiaomi secara tahunan pada kuartal I 2022 menjadi yang pertama kalinya sejak kuartal I-2018. Ketika itu, pendapatan Xiaomi naik dari 34,4 miliar yuan menjadi 43,7 miliar yuan pada kuartal I 2019.
Kemudian, setahun setelahnya pendapatan Xiaomi naik lagi menjadi 49,7 miliar yuan dan mencapai angga tertingginya pada kuartal I 2021.
Mengutip Counterpoint, kondisi ini terutama dikaitkan dengan penurunan penjualan smartphone secara global. Bisnis smartphone perusahaan, yang merupakan kontributor terbesar bagi perusahaan, mencatat penurunan 11,1% (yoy).
Pangsa pengiriman smartphone global Xiaomi telah menurun selama tiga kuartal terakhir, dari titik tertinggi 16% pada kuartal II 2021 menjadi 12% pada kuartal I 2022. Adapun, pengiriman telah mencapai titik terendah sejak kuartal III 2020.
Analis Senior di Counterpoint Ivan Lam menyebut bahwa kuartal pertama biasanya menjadi titik terendah musiman untuk semua perusahaan.
"Namun, penjualan smartphone Xiaomi menurun lebih tinggi dari pasar. Secara historis, Xiaomi membangun basisnya dengan perangkat entry-level dan mid-end," kata Ivan.
(Baca Juga: Pengiriman Smartphone Global Menurun, Samsung Masih Dominan)