Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, inflasi DKI Jakarta kembali mencetak rekor tertinggi selama setahun terakhir. Inflasi di Ibu Kota mencapai 0,70% pada April 2022 alias naik 0,26 poin dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,44%.
Selama setahun terakhir, DKI Jakarta mengalami inflasi sebanyak delapan kali dan deflasi empat kali. Inflasi pada April 2021 tercatat sebesar 0,08% alias naik 0,62 poin pada April 2022.
Kenaikan inflasi di DKI Jakarta pada April 2022 bertepatan dengan momentum Ramadan ketika permintaan pasar untuk kebutuhan pokok meningkat, aktivitas masyarakat di luar rumah juga meningkat, serta adanya gejolak ekonomi global. Kondisi tersebut pun lantas mendorong harga-harga di Ibu Kota merangkak naik.
Pemicu utama inflasi pada April 2022 lalu, di antaranya kenaikan harga minyak goreng dan tarif bahan bakar minyak (BBM). Adapun, kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi yakni transportasi sebesar 2,40%. Kemudian, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 1,65%.
Berikutnya, perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami inflasi sebesar 0,38%. Diikuti oleh penyediaan makanan dan minuman sebesar 0,28%, perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,26%.
Sementara itu, kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi hanya pakaian dan alas kaki sebesar 0,91% .
(Baca: Inflasi RI April 2022 Tertinggi sejak Awal Pandemi)