Survei Danareksa: Dukungan Keluarga dan Suami Jadi Faktor Utama Partisipasi Perempuan untuk Bekerja


Nama Data | Nilai |
---|---|
Dukungan keluarga/suami | 83,29 |
Jam kerja fleksibel | 61,37 |
Dukungan pemerintah | 23,43 |
Cuti melahirkan >3 bulan | 19,72 |
Transportasi memadai | 17,92 |
Ada tempat penitipan anak | 16,88 |
Peraturan perus. mendukun | 16,53 |
Memiliki ART | 6,9 |
Tuntutan ekonomi | 0,52 |
Lainnya | 0,06 |
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Dukungan keluarga atau suami menjadi faktor utama yang dapat mendorong partisipasi perempuan untuk tetap bekerja setelah memiliki anak. Itu berdasarkan hasil survei Danareksa Research Institute (DRI).
Sebanyak 83,29% responden menjawab dukungan keluarga atau suami menjadi yang terpenting. Kemudian, 61,37% responden mengaku bahwa jam kerja yang fleksibel adalah faktor terbesar berikutnya yang dapat meningkatkan partisipasi perempuan untuk bekerja.
Disusul dukungan pemerintah untuk pekerja perempuan (23,43%), cuti melahirkan lebih dari 3 bulan (19,72%), dan ketersediaan transportasi yang memadai (17,92%).
Survei ini juga menunjukkan bahwa sebagian besar pendapatan perempuan bekerja digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari (94,12%). Dilanjutkan untuk biaya pendidikan (40,07%), kebutuhan pribadi (33,46%), tabungan (16,91%), dan membantu saudara/orang tua (9,01%).
Survei dilakukan pada 1-15 Maret 2022 dengan melibatkan 1.724 responden di 6 daerah yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, da Sulawesi Selatn. Metode pengambilan responden secara acak dan pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka.
(Baca Selengkapnya: Keterlibatan Perempuan di Parlemen NTB Terendah se-Indonesia)