Survei: Banyak Warga RI Salahkan NATO atas Perang Rusia-Ukraina

Pasar

Lite

Vika Azkiya Dihni 20/04/2022 15:40 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Sebanyak 23% responden menilai bahwa negara-negara Barat anggota NATO, seperti Amerika Serikat dan Inggris, merupakan pihak yang paling bertanggung jawab atas meletusnya perang Rusia-Ukraina.

Pendapat Responden Terkait Pihak yang Paling Bertanggung Jawab atas Perang Rusia-Ukraina (Maret 2022)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Survei: Banyak Warga RI Salahkan NATO atas Perang Rusia-Ukraina

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Pendapat Responden Terkait Pihak yang Paling Bertanggung Jawab atas Perang Rusia-Ukraina (Maret 2022)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut survei Saiful Mujani Research Consulting (SMRC), sebanyak 23% responden Indonesia menilai bahwa negara-negara Barat anggota NATO, seperti Amerika Serikat dan Inggris, merupakan pihak yang paling bertanggung jawab atas meletusnya perang Rusia-Ukraina.

"Lebih banyak publik Indonesia yang menyalahkan Barat dalam perang Rusia-Ukraina," kata Saiful Mujani dalam presentasi Bedah Politik, di akun Youtube SMRC TV, Senin (18/4/2022).

Kemudian terdapat 17% responden yang menyalahkan Rusia, 8% menyalahkan Ukraina, dan 52% responden tidak tahu atau tidak menjawab.

Survei SMRC juga mencatat pendapat responden tentang keberpihakan pemerintah Indonesia.

Hasilnya, mayoritas atau 43% responden berkehendak agar pemerintah mengambil sikap netral, 13% responden ingin pemerintah membela Rusia, dan 12% ingin pemerintah membela Ukraina.

Survei ini dilakukan melalui telepon dengan melibatkan 1.228 responden yang dipilih secara acak, dengan kriteria berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan punya telepon. Survei dilaksanakan pada 22-24 Maret 2022.

Editor : Adi Ahdiat