Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) melaporkan pada Maret 2022 inflasi AS naik sebesar 1,2% (month-to-month/m-to-m) dibanding Februari 2022.
Namun, jika dibandingkan dengan Maret 2021, pertumbuhan inflasi AS mencapai 8,5% (year on year/yoy).
Harga pangan yang melonjak telah memicu inflasi makanan AS sebesar 1% pada Maret 2022 dibanding bulan sebelumnya (m-to-m) atau sebesar 8,8% dibanding setahun sebelumnya (yoy).
Inflasi makanan tersebut terdiri dari pertumbuhan inflasi makanan rumah sebesar 1,5% (m-to-m) atau 10% (yoy), dan inflasi makanan luar rumah 0,3% (m-to-m) atau 6,9% (yoy).
Adapun inflasi energi AS pada Maret tahun ini sebesar 11% (m-to-m) atau 32% (yoy). Terdiri dari inflasi komoditas energi sebesar 18,1% (m-to-m) atau 48,3% (yoy), dan inflasi jasa energi sebesar 1,8% (m-to-m) atau 13,5% (yoy).
Jika dirinci lagi, inflasi harga energi AS untuk harga bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin semua tipe mencapai 18,3% (m-to-m) atau 48% (yoy), sedangkan inflasi harga BBM untuk mesin diesel sebesar 22,3% (m-to-m) atau 70,1% (yoy) pada Maret 2022.
Di luar makanan dan energi, inflasi inti AS pada Maret 2022 mencapai 0,3% (m-to-m) atau 6,5% (yoy).
Inflasi kendaraan baru di AS juga mengalami inflasi 0,2% (m-to-m) dan 12,5% (yoy) pada Maret 2022. Untuk mobil bekas, jika dilihat secara bulanan mengalami deflasi 3,8% (m-to-m), sedangkan secara tahunan mengalami inflasi 35,3% (yoy).
(Baca Juga: Kendalikan Inflasi, The Fed Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Bps)