Menurut survei Bank Indonesia (BI), persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi Indonesia melemah. Hal ini terlihat dari Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) yang berada di level 93,9 pada Maret 2022, turun dari 95,5 pada Februari 2022.
Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) adalah rata-rata dari indeks persepsi konsumen mengenai penghasilan saat ini dibanding 6 bulan lalu, ketepatan waktu saat ini untuk melakukan pembelian barang tahan lama, dan ketersediaan lapangan kerja saat ini dibanding 6 bulan lalu.
BI mencatat penurunan IKE Maret 2022 disebabkan oleh pelemahan pada semua indeks pembentuknya.
Penurunan tertinggi terjadi pada indeks ketersediaan lapangan kerja yang menurun 2,2 poin secara bulanan (month-to-month) menjadi 87,7 pada Maret 2022. Angka ini berada di zona pesimistis karena levelnya di bawah 100 poin.
Penurunan indeks ketersediaan lapangan kerja terjadi pada seluruh kelompok pendidikan, dengan penurunan tertinggi pada kelompok responden berpendidikan di atas pascasarjana.
Kemudian indeks pembelian barang tahan lama (durable goods) Maret 2022 juga turun dari bulan sebelumnya dan masih berada di zona pesimistis di bawah 100 poin, seperti terlihat pada grafik.
Penurunan indeks pembelian barang tahan lama terjadi pada beberapa tingkat pengeluaran responden, terutama pada responden dengan pengeluaran Rp3,1 juta-Rp4 juta per bulan.
Sedangkan indeks penghasilan saat ini turun 0,8 poin menjadi 101,7 pada Maret 2022, namun masih berada di zona optimistis dengan indeks di atas 100. Perlambatan indeks ini terutama terjadi pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp3,1 juta-Rp4 juta per bulan.
BI juga mencatat, IKE terpantau menurun di 12 kota yang disurvei dengan penurunan terdalam terjadi di Banten (-34,0 poin), diikuti Pontianak (-16,8 poin), dan Medan (-9,9 poin).
(Baca Juga: Survei SMRC: 35,6% Masyarakat Nilai Kondisi Ekonomi Indonesia Lebih Baik)