Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan Bank Indonesia (BI) menunjukkan, kebutuhan pembiayaan korporasi tumbuh meningkat pada Februari 2022.
Hal ini terlihat dari saldo bersih tertimbang (SBT) permintaan pembiayaan korporasi yang sebesar 14,3% pada Februari 2022 alias naik dari bulan sebelumnya yang sebesar 13,1%.
Menurut BI, peningkatan tersebut dipengaruhi oleh tumbuhnya permintaan pembiayaan dari sejumlah sektor. Sektor pertanian, misalnya, SBT sektor ini naik dari 5,35% menjadi 6,6% per Februari 2022.
Kemudian, pembiayaan sektor pertambangan juga naik dari 1,4% menjadi 1,5% per Februari 2022. Dari sektor industri pengolahan, SBT tercatat tumbuh dari 6,3% menjadi 7%.
Adapun, kebutuhan pembiayaan mayoritas responden masih dipenuhi dari dana sendiri sebesar 58,2%. Kemudian, ada sebanyak 15,4% responden yang mengandalkan sumber pembiayaan dari pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik.
Lalu, sumber pembiayaan yang berasal dari penambahan pinjaman/utang melalui perusahaan induk sebanyak 9,9% Diikuti oleh kebutuhan pembiayaan dari pinjaman ke perbankan dalam negeri yang tercatat sebesar 7,7%.
Berikutnya, sumber pembiayaan yang berasal dari penambahan pinjaman/utang melalui perusahaan induk sebesar 9,9%. Kemudian, sebanyak 1,1% responden menjual aset tetap non-produktif sebagai sumber pembiayaan. Sementara, 5,5% responden meraih sumber pembiayaan dari lainnya.
(Baca: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi Melambat pada Januari 2022)