Emisi karbon dari pembakaran energi dan aktivitas industri di skala global mengalami peningkatan sepanjang 2021.
Menurut data International Energy Agency (IEA), emisi karbon dunia pada 2021 paling banyak berasal dari Tiongkok, yakni mencapai 11,94 gigaton CO2.
Negara penyumbang terbesar selanjutnya adalah Amerika Serikat dengan emisi karbon 4,64 gigaton CO2, diikuti Uni Eropa 2,71 gigaton CO2, dan India 2,54 gigaton CO2.
Sedangkan gabungan emisi karbon dari negara-negara lainnya berjumlah 14,4 gigaton CO2.
Jika ditotalkan, pada 2021 emisi karbon di skala global mencapai 36,3 gigaton CO2 dan menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah.
"Dunia harus memastikan bahwa peningkatan emisi global seperti tahun 2021 ini hanya terjadi sekali," tegas IEA dalam keterangan resminya, Selasa (8/3).
IEA menekankan masyarakat dunia perlu mendorong investasi berkelanjutan di bidang teknologi energi baru dan terbarukan (EBT).
IEA juga menegaskan bahwa dunia harus berupaya mengurangi emisi CO2 pada tahun 2022, serta mengejar target nol-emisi pada 2050.
Menurut IEA, emisi karbon global pada 2021 paling banyak berasal dari pembakaran batu bara dan gas alam. Sedangkan emisi karbon dari pembakaran BBM kendaraan dinilai masih lebih rendah 8% dibanding level pra-pandemi.
(Baca Juga: Emisi Karbon Global Meningkat pada 2021, Tertinggi Sepanjang Sejarah)