Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) menunjukkan indeks keyakinan konsumen (IKK) melemah pada Februari 2022 dibandingkan bulan sebelumnya.
Pada Februari 2022 IKK berada di level 113,1, lebih rendah dari Januari 2022 yang levelnya 119,6.
Meski melemah, IKK masih berada di atas level 100 yang artinya keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi masih berada di area optimis.
Menurut survei BI, penurunan IKK terjadi pada seluruh kategori tingkat pengeluaran responden, terutama responden dengan pengeluaran Rp1-2 juta per bulan dari seluruh kelompok usia.
Sementara secara spasial, keyakinan konsumen pada Februari 2022 terpantau melemah di 16 kota yang disurvei, dengan penurunan terdalam terjadi di kota Mataram sebanyak 20 poin, Banjarmasin 14,1 poin, Jakarta 10,9 poin, dan Makassar 10,9 poin.
BI menilai melemahnya IKK pada Februari 2022 terjadi akibat penurunan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK).
IKE menggambarkan persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi Indonesia saat ini dibandingkan enam bulan sebelumnya. Pada Februari 2022 seluruh komponen pembentuk IKE melemah menjadi 95,5 atau berada di area pesimis.
Penurunan komponen pembentuk IKE terjadi pada indeks penghasilan saat ini, yang turun menjadi 102,5. Indeks ketersediaan lapangan kerja dan pembelian durable goods juga tercatat menurun menjadi 89,9 dan 94 atau berada di area pesimis.
Sementara IEK menggambarkan ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi mendatang. Penurunan IEK disebabkan oleh penurunan indeks ekspektasi penghasilan, ekspektasi terhadap ketersediaan lapangan kerja, dan ekspektasi terhadap kegiatan usaha menjadi 135,3 poin, 129,7 poin, dan 127,4 poin. Meski turun, ketiga indeks ini masih berada di area optimis.
(Baca Juga: Meski Ada Omicron, Optimisme Konsumen Indonesia Menguat di Awal 2022)