Gelombang Anti-Perang di Rusia Menguat, 6.440 Demonstran Ditangkap

Demografi
1
Adi Ahdiat 02/03/2022 12:30 WIB
Kota di Rusia dengan Kasus Penangkapan Demonstran Anti-Perang Terbanyak (Februari 2022*)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Menurut survei Yuri Levada Analytical Center, sampai Desember 2021 mayoritas warga Rusia memandang Amerika Serikat (AS) dan North Atlantic Treaty Organization (NATO) sebagai biang keladi konflik Rusia-Ukraina.

Namun, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022, gelombang demonstrasi anti-perang terus bermunculan di berbagai wilayah Rusia.

Menurut laporan kelompok aktivis hak asasi manusia OVD-Info, dalam lima hari pertama invasi Rusia ke Ukraina, aksi protes anti-perang sudah terjadi di 103 kota.

Gelombang protes ini juga diiringi dengan penangkapan demonstran oleh pemerintah setempat.

OVD-Info mencatat selama 24-28 Februari 2022 sudah ada 6.440 demonstran anti-perang yang ditangkap di Rusia. Penangkapan paling banyak terjadi di kota-kota berikut:

  1. Moskow: 3.126 orang
  2. Petersburg: 2.084
  3. Ekaterinburg: 125 orang
  4. Krasnodar: 108 orang
  5. Nizhny Novgorod: 101 orang
  6. Novosibirsk: 73 orang
  7. Kazan: 71 orang

Tak hanya di Rusia, gelombang protes anti-perang juga terjadi di negara-negara Eropa dan berbagai belahan dunia lainnya.

Menurut lansiran Euronews, aksi protes terbesar dalam beberapa hari belakangan terjadi di Jerman pada Minggu (27/2) dengan jumlah demonstran mencapai sekitar 100.000 orang.

(Baca Juga: Penangkapan Jurnalis di Rusia Terus Meningkat sejak 2014)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua