Tiongkok tidak hanya dikenal sebagai negara tempat pertama kali teh ditemukan. Melainkan juga menjadi negara eksportir teh terbesar di dunia.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kementan), rata-rata nilai ekspor teh dari Tiongkok selama periode 2016-2020 sebesar US$ 1,78 miliar per tahun. Angka tersebut memberikan kontribusi sebesar 22,24% terhadap total ekspor teh secara global.
Sri Lanka berada di bawah Tiongkok sebagai eksportir teh terbesar. Negara tersebut mencatatkan nilai ekspor dengan rata-rata US$ 1,35 miliar per tahun atau 16,84%.
Kemudian di posisi ketiga ada Kenya dengan rata-rata nilai ekspor sebesar US$ 1,27 miliar per tahun atau 15,82%.
Berikut 7 Negara dengan Rata-rata Nilai Ekspor Teh Terbesar Periode 2016-2020:
- Tiongkok: US$ 1,78 miliar
- Sri Lanka: US$ 1,35 miliar
- Kenya: US$ 1,27 miliar
- India: US$ 740,71 juta
- Polandia: US$ 221,25 juta
- Jerman: US$ 243,76 juta
- Vietnam: US$ 218,24 juta
Dari tujuh negara eksportir teh terbesar tersebut memberikan kontribusi rata-rata nilai ekspor selama tahun 2016-2020 mencapai 73,19% dari total nilai ekspor dunia.
Adapun Indonesia berada diurutan ke-13 negara pengekspor teh di dunia dengan rata-rata nilai ekspor sebesar US$ 25,8 juta per tahun.
Menurut catatan sejarah, teh pertama kali ditemukan di Tiongkok oleh Kaisar Shen Nong, pada 2373 Sebelum Masehi. Sejak saat itu, teh terus menyebar luas ke berbagai penjuru dunia, karena teh menjadi salah satu komoditas dalam perdagangan internasional.