Ekonomi Jambi Tumbuh 3,66% pada 2021

Aktivitas masyarakat yang mulai menggeliat serta pembangunan infrastruktur yang tetap berlangsung mampu mendorong perekonomian Jambi pada 2021.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, ekonomi Jambi menurut besaran produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp233,73 triliun pada 2021. Perekonomian provinsi tersebut berkontribusi sebesar 6,5% terhadap PDRB Sumatera.

Jika diukur menurut besaran PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) 2010, perekonomian Jambi tumbuh 3,66% menjadi Rp153,88 triliun pada 2021 dibanding tahun sebelumnya.

Capaian tersebut lebih baik dibanding tahun 2020 yang mengalami kontraksi 0,44%. Namun, raihan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan nasional sebesar 3,69% maupun sebelum terjadi pandemi Covid-19 di mana perekonomian Jambi tumbuh di atas 4%.

Dari sisi lapangan usaha, sektor pertanian menjadi penopang utama perekonomian Jambi dengan kontribusi 31,56% terhadap PDRB. Diikuti sektor pertambangan dan penggalian dengan kontribusi 14,09%, serta sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 12,58%.

(Baca: Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, Lapangan Usaha dengan Pertumbuhan Tertinggi pada 2021)

Sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jambi membukukan pertumbuhan tertinggi sebesar 14,33% pada 2021 dibanding tahun sebelumnya. Diikuti sektor konstruksi tumbuh 8,01%, serta pengadaan listrik dan gas sebesar 7.08%.

Dari sisi pengeluaran, komponen konsumsi pengeluaran rumah tangga masih mendominasi perekonomian Jambi dengan kontribusi 44,02%. Diikuti ekspor luar negeri berkontibusi sebesar 65,84%, dikurangi impor 41,35%. Setelahnya ada pembentukan modal tetap bruto (PMTB) dengan kontribusi 21,89%.

Komponen PMTB mencatat pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 9,27% pada 2021 dibanding tahun sebelumnya. Diikuti ekspor tumbuh 3,62% dan konsumsi rumah tangga juga tumbuh 3,4%.

(Baca: Ekonomi Indonesia Tumbuh 3,69% pada 2021)