Freeport Indonesia berhasil meningkatkan produksi konsentrat tembaga sebesar 65% pada 2021.
Mengutip laporan Freeport-McMoRan, produksi tembaga Freeport Indonesia pada 2021 berhasil mencapai 1,34 miliar pon, dan menjadi produksi tertinggi sejak 2011.
Beberapa tahun sebelumnya produksi tembaga Freeport Indonesia sempat berada di bawah 1 miliar pon, dengan rincian 607 juta pon pada 2019 dan 809 juta pon pada 2020.
Produksi tembaga yang tergolong rendah pada 2019 dan 2020 diperkirakan terjadi karena persediaan tambang terbuka Grasberg mulai habis, dan tambang bawah tanah Grasberg Block Cave belum beroperasi penuh.
Tapi sekarang, dengan operasi tambang bawah tanah yang semakin digencarkan, Freeport Indonesia memproyeksikan dapat memproduksi hingga 1,6 miliar pon tembaga tiap tahunnya.
Sejak 2018, saham mayoritas Freeport dimiliki oleh pemerintah Indonesia sebesar 51,2%. Dari kepemilikan tersebut, sebesar 10%-nya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Kabupaten Mimika.
(Baca Juga: Tambang Grasberg Freeport Hasilkan Tembaga Terbesar ke-2 di Dunia)