Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, perekonomian Banten menurut besaran produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp665,92 triliun pada 2021, dengan PDRB per kapitanya mencapai Rp55,21 juta.
Jika diukur berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) 2010, ekonomi Banten sepanjang tahun 2021 tumbuh 4,4% menjadi Rp460,74 triliun dibanding tahun sebelumnya.
Dari sisi lapangan usaha, penopang terbesar perekonomian provinsi yang dipimpin Gubernur Wahid Halim ini adalah sektor pengolahan dengan kontribusi mencapai 31,48%. Diikuti sektor perdagangan besar dan eceran dengan kontribusi 12,9%, serta sektor konstruksi 12,33%.
Sepanjang 2021 sektor pengadaan listrik dan gas di Banten mencatat pertumbuhan terbesar, yakni mencapai 12,76%. Setelahnya ada lapangan usaha konstruksi yang tumbuh 10,81%, serta jasa kesehatan dan kegiatan sosial tumbuh 9,95%.
Dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang utama PDRB Banten dengan kontribusi sebesar 53,77%. Diikuti komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 34,52, serta komponen ekspor bersih 6,95%.
Komponen pengeluaran rumah tangga Banten sepanjang tahun 2021 tumbuh 2,4% dibanding tahun sebelumnya. Komponen PMTB tumbuh 3,87%, dan komponen ekspor bersih tumbuh 33,28%.
(Baca Juga: Perekonomian Kota Tangerang Terbesar di Banten pada 2020)