Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga atas dasar harga berlaku mencapai Rp 2,38 kuadriliun pada triwulan IV 2021. Nilai tersebut berkontribusi sebesar 52,91% terhadap total produk domestik bruto (PDB) sebesar Rp 4,5 kuadriliun pada kuartal IV 2021.
Sementara pengeluaran konsumsi rumah tangga atas dasar harga konstan 2010 tumbuh 3,02% menjadi Rp 1,51 kuadriliun pada tiwulan IV 2021 (Quarter to Quarter/Q-to-Q). Angka tersebut lebih tinggi dibanding triwulan III 2021 yang mengalami kontraksi 0,19% (Q-to-Q).
Jika dibandingkan dengan triwulan IV 2020, konsumsi masyarakat juga tumbuh 3,5% pada triwulan IV 2021 (Year on Year/YoY). Angka tersebut juga lebih tinggi dibanding triwulan III 2021 yang hanya tumbuh 1,02% (YoY).
Di awal pandemi Covid-19, konsumsi masyarakat sempat mengalami kontraksi sedalam 6,54% pada kuartal II 2020 (Q-to-Q), namun pada kuartal III 2020 berhasil tumbuh 4,7% (Q-to-Q).
Secara YoY, konsumsi masyarakat mengalami kontraksi selama 4 triwulan secara beruntun dari kuartal II 2020 hingga kuartal I 2021. Konsumsi rumah tangga mengalami kontraksi terdalam hingga mencapai 5,52% pada awal pandemi Covid-19, yakni pada kuartal II 2020 seperti terlihat pada grafik.
(Baca: Konsumsi Rumah Tangga Indonesia Tumbuh 1,03% pada Kuartal III-2021)