Kapulaga, Tanaman Biofarmaka dengan Produksi Terbesar di Jawa Barat pada 2020

Produk Konsumen
1
Monavia Ayu Rizaty 30/12/2021 11:40 WIB
10 Tanaman Biofarmaka dengan Produksi Terbesar di Provinsi Jawa Barat (2020)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Tanaman biofarmaka merupakan tanaman yang bermanfaat untuk obat-obatan, kosmetik, hingga kesehatan yang dikonsumsi dari bagian-bagian tanaman, seperti daun, batang, bunga, buah, umbi (rimpang) ataupun akar.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, kapulaga merupakan jenis tanaman biofarmaka yang paling banyak diproduksi di Jawa Barat, yaitu mencapai 58,25 juta kg pada 2020. Jumlah ini meningkat 29,11% dari tahun sebelumnya yang sebesar 45,11 juta kg.

Jahe menyusul dengan produksi sebanyak 34,91 juta kg. Kemudian, produksi kunyit dan mengkudu di Jawa Barat masing-masing tercatat sebanyak 16,9 juta kg dan 15,6 juta kg. Sementara, tanaman biofarmaka dengan produksi terendah adalah dringo hanya 1,75 ribu kg.

Tiga kabupaten/kota penghasil kapulaga terbesar adalah Kabupaten Cianjur dengan kontribusi 36,55% (21,3 ribu ton) terhadap total produksi provinsi. Diikuti Kabupaten Tasikmalaya dengan kontribusi sebesar 26,8% (15,6 ribu ton).

Adapun, daerah penghasil jahe terbesar di Jawa Barat adalah Kabupaten Garut dengan jumlah produksi sebesar 10,83 ribu ton atau 31,03% dari total produksi jahe provinsi.

(Baca Selengkapnya: Kunyit, Tanaman Biofarmaka dengan Produksi Terbesar di Maluku pada 2020)

Editor : Annissa Mutia
Data Populer
Lihat Semua