Perjuangan menjadi seorang ibu sudah dimulai sejak anak masih dalam bentuk janin hingga dewasa. Tidak sedikit ibu yang harus kehilangan nyawanya saat anak masih dalam kandungan atau bahkan saat melahirkan. Keberhasilan program kesehatan ibu dapat dinilai melalui indikator utama angka kematian ibu
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah kematian ibu mencapai 4.627 jiwa pada 2020. Angka tersebut meningkat 10,25% dibandingkan dengan tahun sebelumnya hanya 4.197 jiwa. Penyebab kematian ibu pada tahun lalu, antara lain diakibatkan oleh pendarahan (28,29%), hipertensi (23%), dan gangguan sistem peredaran darah (4,94%).
Jumlah kematian ibu di Jawa Barat tercatat paling banyak, yakni mencapai 745 jiwa pada 2020. Sedangkan jumlah bayi lahir di provinsi tersebut mencapai 880.250 jiwa dan yang meninggal sebanyak 2.891 jiwa.
Provinsi dengan jumlah kematian ibu terbanyak berikutnya adalah Jawa Timur, yakni mencapai 565 jiwa dengan jumlah bayi lahir hidup sebanyak 562.006 jiwa. Diikuti Jawa Tengah dengan kematian ibu sebanyak 530 jiwa, kemudian Banten sebanyak 242 jiwa, dan Sumatera utara sebanyak 187 jiwa.
Ada pula Aceh dengan jumlah kematian ibu sebanyak 173 jiwa. Setelahnya ada Nusa Tenggara Timur dengan jumlah kematian ibu mencapai 151 jiwa, lalu Sulawesi Selatan sebanyak 133 jiwa, serta Sumatera Selatan dan masing-masing sebanyak 129 jiwa dan 128 jiwa.
(Baca: Angka Kematian Ibu Indonesia Ketiga Tertinggi di Asia Tenggara)