Sepanjang sejarah, sejumlah benana tsunami terbesar pernah melanda Indonesia. Akibat bencana alam tersebut, ratusan hingga ribuan orang menjadi korban meninggal dunia.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, bencana tsunami terbesar di Indonesia terjadi di Aceh pada tahun 2004 silam. Jumlah korban meninggal dunia dari peristiwa alam tsunami Aceh itu disebut mencapai 227.898 jiwa.
Gelombang tsunami menyapu pesisir Aceh pasca gempa dangkal berkekuatan 9 Skala Richter (SR). Daerah yang terdampak atas peristiwa itu tak hanya di Aceh, tetapi juga di negara-negara sekitar Samudera Hindia turut mengalami bencana ini.
Tsunami terbesar kedua terjadi pada tahun 1883. Kejadian bencana itu menyapu pantai-pantai Lampung dan Banten bahkan sampai ke Jakarta. Letusan besar aktifitas vulkanik gunung Krakatau menjadi pemicu tsunami tersebut yang menelan korban meninggal dunia sebanyak 36.000 jiwa.
Kemudian, Pulau Flores mengalami tsunami pada tahun 1992 akibat gempa berkekuatan 7,8 SR dan menelan korban 2.500 jiwa meninggal. Selanjutnya, Pulau Banda mengalami bencana tsunami besar sebanyak dua kali, yaitu pada 1899 dengan korban meninggal dunia mencapai 2.460 jiwa dan pada tahun 1674 dengan 2.243 korban jiwa meninggal dunia.
Berikut deretan tsunami terbesar dengan korban meninggal dunia terbanyak di Indonesia:
1. Tsunami Aceh (2004): 227,898 korban meninggal
2. Tsunami Pantai Lampung (1883): 36,000 korban meninggal
3. Tsunami Pulau Flores (1992): 2,500 korban meninggal
4. Tsunami Pulau Banda (1899): 2,460 korban meninggal
5. Tsunami Pulau Banda (1674): 2,243 korban meninggal
6. Tsunami Palu (2018): 2,037 korban meninggal
7. Tsunami Pulau Bali (1815): 1,200 korban meninggal
8. Tsunami Pangandaran (2006): 664 korban meninggal
9. Tsunami Kepulauan Mentawai (2010): 456 korban meninggal
10. Tsunami Banyuwangi (1994): 250 korban meninggal
Bencana Tsunami di Indonesia mewarnai pemberitaan kemarin 14 Desember 2021. BMKG menyebut, tsunami setinggi 7 centimeter menerjang dua wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT). Tsunami itu terjadi pasca-gempa bumi dengan magnitudo 7,4 yang mengguncang Larantuka, NTT.
(Baca: Banjir Dominasi Bencana Alam Indonesia pada 2021)