Salah satu indikator untuk melihat kualitas sumber daya manusia adalah dengan melihat pendidikan tertinggi yang ditamatkan. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, penduduk usia 10 tahun ke atas di Jawa Timur yang menempuh jenjang pendidikan hingga perguruan tinggi hanya 7,31%.
Hal ini menjadi salah satu indikator masih rendahnya tingkat pendidikan yang ditamatkan oleh penduduk berusia 10 tahun ke atas di Jawa Timur. Padahal, kebutuhan pendidikan yang lebih tinggi/memadai sangat diperlukan dalam membuka peluang kesempatan lebih baik bagi penduduk tersebut, terutama dalam hal yang berkaitan dengan aktifitas ekonomi.
Proporsi terbesar dari pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh penduduk Jawa Timur Usia 10 tahun ke atas adalah SD ke bawah. Sementara untuk pendidikan tertinggi yang ditamatkan pada jenjang pendidikan SMP/sederajat sebesar 19,44%.
Kemudian, sebanyak 24,21% penduduk Jawa Timur usia 10 tahun ke atas yang menempuh jenjang pendidikan hingga SMA/sederajat. Adapula sebanyak 22,02% penduduk Jawa Timur usia 10 tahun keatas tidak mempunyai ijazah.
Keadaan ini mendorong pemerintah Provinsi serta Kabupaten/kota di Jawa Timur terus berupaya meningkatkan program pendidikan bagi penduduknya. Salah satunya melalui Paket B (setara SMP) dan Paket C (setara SMA) yang diharapkan dapat meningkatkan persentase penduduk Jawa Timur untuk menyelesaikan pendidikan formal yang lebih tinggi.
(Baca: Lulusan SMK Mendominasi Tingkat Pengangguran Terbuka di Jawa Timur)