Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, skor Indeks Pembangunan Gender (IPG) DI Yogyakarta (DIY) sebesar 94,80 poin pada 2020. Nilai tersebut menjadi yang tertinggi di antara provinsi lainnya di Indonesia.
Capaian IPG di DIY menunjukkan kesenjangan pembangunan manusia antara laki-laki dan perempuan di DIY paling kecil dibandingkan provinsi lainnya. Tercatat, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) perempuan di DIY sebesar 78,46 poin, sedangkan IPM laki-laki sebesar 82,76 poin.
DKI Jakarta berada di posisi kedua dengan skor IPG sebesar 94,63 poin pada tahun lalu. Setelahnya ada Sulawesi Utara dengan skor IPG sebesar 94,42 poin.
Kemudian, skor IPG di Sumatera Barat dan Bali tercatat masing-masing sebesar 94,17 poin dan 93,79 poin. Disusul oleh Kepulauan Riau dengan skor IPG sebesar 93,31 poin.
Adapun, provinsi dengan skor IPG terendah adalah Papua, yakni 79,59 poin. Di atasnya ada Papua Barat dengan skor IPG sebesar 82,91 poin.
Indeks Pembangunan Gender (IPG) adalah indikator yang menggambarkan perbandingan capaian antara Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Perempuan dengan IPM Laki-laki. Angka 100 adalah standar untuk menginterpretasikan angka IPG, karena 100 menggambarkan rasio perbandingan yang paling sempurna.
Semakin kecil jarak angka IPG dengan nilai 100, maka semakin setara pembangunan antara perempuan dengan laki-laki. Namun semakin besar jarak angka IPG dengan nilai 100, maka semakin besar perbedaan capaian pembangunan antara perempuan dan laki-laki.