Harga minyak sawit (crude palm oil/CPO) tengah melonjak di pasar internasional. Hal itu pun turut membuat harga minyak goreng kemasan bermerek juga terkerek naik di dalam negeri.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga minyak goreng kemasan bermerek 1 di pasar tradisional Gorontalo mencapai Rp 24.800/kilogram (kg) per 15 November 2021. Harga tersebut 32% lebih tinggi dari rata-rata nasional, sekaligus termahal dibandingkan provinsi lainnya.
Papua Barat berada di posisi kedua lantaran harga minyak goreng kemasan bermerek 1 di pasar tradisionalnya mencapai Rp 20.400/kg. Setelahnya ada Bangka Belitung dengan harga minyak goreng kemasasan bermerek 1 sebesar Rp 20.150/kg.
Harga minyak goreng kemasan bermerek 1 di Nusa Tenggara Barat dan Kalimantan Tengah masing-masing sebesar Rp 19.800/kg dan Rp 19.750/kg. Harga minyak goreng kemasan bermerek 1 di Nusa Tenggara Timur sebesar Rp 19.700/kg.
Kemudian, harga minyak goreng kemasan bermerek 1 di Maluku sebesar Rp 19.400/kg. Di Bali dan Sumatera Selatan, harga minyak goreng tersebut sama-sama sebesar Rp 19.250/kg. Sementara, harganya sebesar Rp 19.100/kg di Banten.
Adapun, rata-rata harga minyak goreng kemasan bermerek 1 di pasar tradisional Indonesia telah mencapai Rp 18.750/kg pada 15 November 2021. Harga tersebut telah naik 6,53% dari posisi akhir Oktober 2021 yang masih sebesar di 17.600/kg.
Jika dibandingkan posisi akhir Juni 2021, maka rata-rata harga minyak goreng kemasan bermerek 1 telah naik 17,2%. Peningkatannya mencapai 24% jika dibandingkan posisi akhir 2020 (year to date/ytd).
(Baca: Harga Minyak Goreng Curah di Gorontalo Termahal Nasional)