Berdasarkan data BP, kapasitas kilang minyak Indonsia mencapai 1,13 juta barel per hari (bph) pada 2020. Capaian tersebut meningkat 1,4% dari tahun sebelumnya hanya 1,11 juta bph. Kapasitas kilang minyak Indonesia tersebut hanya mencapai 1,1% dari total kapasitas minyak dunia yang mencapai 101,95 juta bph pada tahun lalu.
Kapasitas kilang minyak Indonesia belum ada penambahan secara signifikan dan hanya sekitar 1 juta bph sejak 1997. Konsumsi minyak domestik yang terus meningkat belum mampu dipenuhi oleh kilang minyak nasional. Pemerintah harus impor minyak dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan domestik.
Pemerintah menargetkan kapasitas kilang minyak nasional akan meningkat menjadi 1,425 juta bph. Angka tersebut lebih rendah dari target sebelumnya sebesar 2 juta bph dengan pertimbangan transisi ke energi baru terbarukan serta adanya program pengembangan mobil listrik.
Penambahan kapasistas kilang minyak Indonesia tahun ini sekitar 425 ribu bph. Rinciannya, sekitar 300 ribu bph berasal kilang Tuban, 100 ribu bph dari Balikpapan, dan 25 bph berasal dari Balongan.
Pertamina saat ini memiliki 6 kilang minyak, yakni RU II Dumai, RU III Plaju, RU IV Cilacap. Ada pula RU V Balikpapan, RU VI Balongan, serta RU VII Kasim.
(Baca: Defisit Neraca Minyak Indonesia Menyempit pada 2020)