Perekonomian Kota Pekanbaru mengalami kontraksi terdalam di Riau pada tahun lalu. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 menurun 4,38% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 69,02 triliun pada 2020.
Terpuruknya perekonomian ibu kota Riau tersebut dipicu oleh PDRB ADHK sektor konstruksi yang terkontraksi 3,19% (yoy) menjadi Rp 20,07 triliun pada 2020. Demikian pula PDRB ADHK sektor perdagangan besar dan eceran di Kota Pekanbaru tumbuh negatif 13,76% (yoy) menjadi Rp 17,96 triliun pada tahun lalu.
Selain Kota Pekanbaru, ada enam kabupaten/kota di Riau yang mengalami kontraksi ekonomi. Sementara, lima kabupaten/kota lainnya mampu mencatatkan pertumbuhan.
Kabupaten/kota yang mengalami kontraksi ekonomi terdalam berikutnya adalah Kabupaten Bengkalis, yakni 3,3% (yoy). Diikuti Kota Dumai dan Kabupaten Rokan Hilir yang mengalami kontraksi PDRB ADHK masing-masing sebesar 1,05% (yoy) dan 0,96% (yoy).
Sementara, PDRB ADHK Kabupaten Pelalawan tumbuh 2,24% (yoy) pada tahun lalu. PDRB ADHK Kabupaten Rokan Hulu juga tumbuh 1,51% (yoy) pada 2020. PDRB ADHK Kabupaten Kuantan Singingi dan Kabupaten Kepulauan Meranti juga mencatat pertumbuhan masing-masing 0,98% (yoy) dan 0,43% (yoy) pada tahun lalu.
(Baca: Perekonomian Kabupaten Bekasi Terbesar di Jawa Barat pada 2020)