Kontraksi Ekonomi Kota Medan Terparah di Sumatera Utara pada 2020

Ekonomi & Makro
1
Viva Budy Kusnandar 01/11/2021 09:50 WIB
Pertumbuhan Ekonomi 10 Kabupaten/ Kota di Sumatera Utara yang Turun Paling Dalam (2020)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Pertumbuhan ekonomi Kota Medan mengalami kontraksi terbesar dibandingkan kabupaten/ kota lain di Sumatera Utara. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, besaran produk domestik regional bruto (PDRB) (PDRB) atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 tercatat minus 1,98% menjadi Rp 153,67 triliun pada 2020 dari tahun sebelumnya Rp 156,78 triliun.

BPS menilai perekonomian Kota Medan terpuruk imbas dari pandemi Covid-19. Hal ini menyebabkan terkontraksinya PDRB sektor konstruksi sebesar 5,22% menjadi Rp 29,63 triliun. Demikian pula PDRB sektor transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan negatif 12,55% menjadi Rp 8,48 triliun dibanding tahun sebelumnya Rp 9,69 triliun.

PDRB kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara yang mengalami kontraksi terdalam berikutnya adalah Kota Pematang Siantar, yakni sebesar 1,89%. Diikuti Kota Binjai yang mengalami pertumbuhan negatif 1,83%, serta Kabupaten Deli Serdang dan Kota Sibolga masing-masing 1,78% dan 1,36%.

PDRB Kabupaten Dairi mengalami pertumbuhan negatif 0,94% pada 2020 dibanding tahun sebelumnya. Diikuti Kabupaten Mandailing Natal yang mengalami pertumbuhan negatif 0,94% dan Kabupaten Langkat mengalami kontraksi 0,86%. Demikian pula PDRB Kabupaten Karo dan Kabupaten Tapanuli Tengah yang mengalami kontraksi masing-masing sebesar 0,8% dan 0,76%.

Dari 33 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara, sebanyak 19 kabupaten/kota PDRB mengalami kontraksi. Sisanya, 14 kabupaten/kota mampu mencatatkan pertumbuhan pada tahun lalu.

(Baca: Kontraksi Ekonomi Kota Batu Terdalam di Jawa Timur pada 2020)

Data Populer
Lihat Semua