Harga batu bara terpantau mengalami penurunan selama beberapa hari terakhir. Berdasarkan laporan Investing.com, harga batu bara di pasar ICE Newscastle mencapai US$ 231,5/ton pada Kamis 21 Oktober 2021, pukul 12.56 WIB.
Harga bahan bakar fosil ini cenderung mengalami koreksi sejak 14 Oktober lalu yang sebesar US$ 245/ton. Kemudian, harganya menurun hingga mencapai angka US$ 229,9/ton pada 19 Oktober lalu.
Sebelumnya, harga batu bara sempat melonjak pada awal Oktober, yaitu sebesar US$ 269,5/ton. Jumlah ini meroket 234,8% dibandingkan harga batu bara ahir tahun lalu yang sebesar US$ 80,5/ton.
Kenaikan harga batu bara secara global ditopang oleh permintaan listrik dan adanya pertumbuhan industri. Alhasil, terjadi pengetatan pasokan batu bara dan gas alam cair.
Selain itu, India bersaing dengan Tiongkok, konsumen batubara terbesar di dunia, untuk mendapatkan pasokan batu bara. Tiongkok berada di bawah tekanan untuk meningkatkan impor di tengah krisis listrik yang parah. Hal itu pun yang menjadi sentimen negatif bagi harga batu bara global.
Kendati demikian, pemerintah Tiongkok kini tengah mempertimbangan untuk melakukan intervensi terhadap harga berbagai komoditas yang sempat mengalami kenaikan, termasuk batu bara. Pemerintahan Presiden Xi Jinping akan melakukan segala upaya agar harga kembali ke kisaran yang masuk akal.
(Baca: Indonesia Jadi Eksportir Batu Bara Terbesar pada 2019)