Tenaga nuklir menjadi salah satu energi alternatif dalam mengatasi kelangkaan bahan bakar fosil. Energi yang dihasilkan dari tenaga nuklir digunakan sebagai pembangkit listrik yang dapat diandalkan menjadi pemasok kebutuhan listrik suatu negara.
Berdasarkan laporan The World Nuclear Industry 2021, Amerika Serikat memiliki jumlah reaktor nuklir terbanyak di dunia, yakni 93 reaktor hingga tahun 2021. Prancis menyusul di urutan kedua dengan 56 reaktor nuklir.
Berikutnya, jumlah reaktor nuklir di Tiongkok menempati urutan ketiga terbanyak dengan jumlah 52 reaktor. Kemudian, Rusia dan Korea Selatan berada di urutan berikutnya dengan masing-masing sebanyak 38 reaktor dan 23 reaktor.
Laporan The World Nuclear Industry 2021 juga mencatat, secara global pembangkit listrik tenaga nuklir mengalami penurunan sebesar 3,9% pada 2020, terkecuali Tiongkok yang mempunyai peningkatan 4,4% di mana terdapat dua reaktor nuklir baru dioperasikan.
Saat ini, 33 negara telah menjalankan reaktor tenaga nuklir tetapi hanya 14 negara yang terdaftar masih aktif dalam mengembangkan teknologi nuklir. Termasuk di dalam daftar negara tersebut ada Belarusia dan Uni Emirat Arab yang merupakan pendatang baru energi nuklir pada 2020.
(Baca Selengkapnya: Rusia, Negara dengan Kekuatan Nuklir Terbesar di Dunia)