Pembatasan sosial yang terjadi selama pandemi virus corona Covid-19 telah membuat ledakan e-commerce di dunia, termasuk Asia Tenggara. Perusahaan riset pasar eMarketer memperkirakan pertumbuhan e-commerce di Asia Tenggara mencapai 14,3% pada 2021.
Penjualan retail lewat e-commerce di enam negara Asia Tenggara pun diperkirakan mencapai US$ 45,07 miliar pada 2021. Dari jumlah itu, sebanyak US$ 20,21 miliar berasal dari Indonesia, sekaligus menjadi yang terbesar di kawasan.
Thailand berada di posisi kedua dengan proyeksi penjualan retail lewat e-commerce sebesar US$ 7,84 miliar pada tahun ini. Setelahnya ada Malaysia dan Vietnam yang masing-masing sebesar US% 7,4 miliar dan US$ 4,38 miliar.
Penjualan retail lewat e-commerce di Singapura diperkirakan mencapai US$ 3,47 miliar. Sementara, proyeksi penjualan retail lewat e-commerce di Filipina sebesar US$ 1,76 miliar.
Adapun, Filipina diperkirakan memiliki pertumbuhan penjualan retail lewat e-commerce paling tinggi di Asia Tenggara pada tahun ini, yakni 20%. Setelahnya ada Vietnam yang mengalami pertumbuhan sebesar 18%.
Penjualan retail lewat e-commerce di Indonesia dan Malaysia sama-sama tumbuh 15% pada tahun ini. Sementara, Thailand dan Singapura masing-masing meningkat 12% dan 7%.
Meski demikian, eMarketer menyebut e-commerce di Asia Tenggara hanya berkontribusi sebesar 4,6% dari total penjualan retail yang diperkirakan sebesar US$ 970,83 miliar pada 2021. Ini berarti potensi e-commerce di kawasan untuk tumbuh lebih besar masih terbuka lebar.
(Baca: Transaksi e-Commerce Asia Tenggara Diproyeksi Mencapai Rp 1.469 Triliun pada 2025)