Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, sebanyak 4.581 oksigen telah atau sedang didistribusikan ke berbagai wilayah Indonesia hingga 31 Juli 2021. Distribusi oksigen paling banyak dilakukan ke lima provinsi di Jawa.
Secara rinci, ada 828 unit oksigen yang didistribusikan ke Jawa Tengah. Sebanyak 658 oksigen dikirimkan ke Jawa Timur.
Kemudian, 655 oksigen dikirimkan ke Jawa Barat. Oksigen yang didistribusikan ke Yogyakarta dan Jakarta masing-masing sebanyak 626 unit dan 536 unit.
Provinsi selanjutnya yang menerima distribusi oksigen adalah Bali, yakni sebanyak 434 unit. Oksigen juga dikirimkan ke Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat masing-masing sebanyak 199 unit dan 150 unit.
Distribusi oksigen ke Nusa Tenggara Timur tercatat mencapai 121 unit. Sedangkan, pengiriman oksigen ke Maluku mencapai 100 unit.
Sebanyak enam provinsi lainnya juga menerima distribusi oksigen, yakni Papua, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, dan Banten. Masing-masing provinsi mendapatkan tak lebih dari 100 oksigen.
Adapun, masih ada stok 70 oksigen dari Kemenkes dan 1.210 oksigen dari Waresix hingga 31 Juli 2021. Sebanyak 1.739 oksigen juga akan datang dari pihak luar, mulai Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pemerintah Tiongkok, JICA, Brunei Darussalam, hingga Korean Chamber.
(Baca: Indonesia Butuh Hampir 2 Juta Meter Kubik Oksigen Per Hari)
Sebagai informasi, kebutuhan oksigen di Indonesia mengalami peningkatan seiring lonjakan kasus virus corona Covid-19. PATH memperkirakan Indonesia membutuhkan 1.990.609 meter kubik (m3) oksigen per hari hanya untuk pasien Covid-19 hingga Rabu, 28 Juli 2021.
Salah satu langkah untuk mengurangi kebutuhan oksigen adalah dengan menekan laju penularan corona. Karenanya, masyarakat diimbau disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.