Bank Indonesia (BI) mencatat, nilai transaksi dengan uang elektronik mencapai Rp 24,2 triliun pada Juni 2021. Jumlah itu meningkat 2,1% dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp 23,7 triliun. Angka tersebut kembali menaikkan rekor nilai transaksi uang elektronik tertinggi dalam satu tahun terakhir.
Transaksi uang elektronik pada Juli ini juga lebih tinggi 61,6% dari Juni 2020 yang sebesar Rp 15 triliun. Artinya, masyarakat semakin sering menggunakan uang elektronik sebagai alat pembayaran sehari-hari.
Namun, volume transaksi dengan uang elektronik justru tercatat menurun. Sebanyak 444,3 juta transaksi terjadi pada Juni 2021, lebih rendah sekitar enam juta transaksi dari Mei 2021 yang sebesar 450,4 juta transaksi.
(Baca: Nilai Uang Elektronik yang Beredar Mencapai Rp 7,69 triliun pada April 2021)
Uang elektronik memang semakin banyak digunakan masyarakat sejak pandemi Covid-19, terutama memasuki paruh kedua 2020. Sebab, jenis transaksi tersebut dianggap lebih aman dari penularan corona lantaran minim kontak langsung.
Tak hanya itu, transaksi lewat uang elektronik juga dianggap lebih praktis dan efisien. Hal lain yang memicu masyarakat lebih sering menggunakan uang elektronik karena banyaknya promo yang ditawarkan.