Siapa Operator Terbaik untuk Main Gim Seluler?

Teknologi & Telekomunikasi

Premium

Cindy Mutia Annur 02/07/2021 10:30 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Laporan OpenSignal menunjukkan, Tri (3) menjadi operator paling unggul untuk bermain gim seluler di Indonesia. OpenSignal memberikan skor sebesar 69,4 poin kepada Tri terkait hal tersebut.

Skor 5 Operator Seluler dalam Pengalaman Bermain Gim Seluler

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Siapa Operator Terbaik untuk Main Gim Seluler?”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Skor 5 Operator Seluler dalam Pengalaman Bermain Gim Seluler

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Laporan OpenSignal menunjukkan, Tri (3) menjadi operator paling unggul untuk bermain gim seluler di Indonesia. OpenSignal memberikan skor sebesar 69,4 poin kepada Tri terkait hal tersebut.

Telkomsel berada di posisi kedua lantaran skor sebesar 57,6 poin di kategori pengalaman gim seluler. Setelahnya ada Indosat yang memiliki skor sebesar 55,6 poin.

Skor XL Axiata untuk kategori pengalaman gim seluler sebesar 53,2 poin. Sementara, Smartfren punya skor sebesar 49,7 poin di kategori tersebut.

Berdasarkan laporan OpenSignal, pengalaman pengguna kelima operator tersebut dalam bermain gim multiplayer jauh lebih baik menggunakan 4G dibandingkan 3G. Karenanya, penting mematikan layanan 3G sesegera mungkin dan beralih menggunakan spektrum 4G atau bahkan 5G.

Adapun, riset ini dilakukan melalui analisis pengalaman lima jaringan seluler Indonesia, yakni Telkomsel, XL Axiata, Indosat Ooredoo, Tri, dan Smartfren. Riset dilakukan selama 90 hari, dimulai pada 1 Februari - 1 Mei 2021 secara nasional dan regional.

(Baca: Adopsi Internet Indonesia Tertinggi Ketiga di Asia Tenggara)

Editor : Dimas Jarot Bayu