Pemerintah berhasil menekan emisi gas rumah kaca di sektor energi hingga 64,36 juta ton karbon dioksida ekuivalen (CO2e) pada 2020. Kontributor terbesar penurunan emisi gas rumah kaca tersebut bersumber dari pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) sebesar 34,3 juta ton CO2e. Jumlah tersebut setara 53,3% dari total penurunan emisi di sektor energi sepanjang tahun lalu.
Efisiensi energi menyusul dengan penyusutan 13 juta ton CO2e atau 20,2% pada 2020. Dilanjutkan oleh kontribusi penurunan emisi dari bahan bakar rendah karbon mencapai 8,4 juta ton atau 13%.
Berdasarkan dokumen kontribusi yang ditetapkan secara nasional (Nationally Determined Contribution/NDC), pemerintah menargetkan pengurangan emisi gas rumah kaca di Indonesia melalui usaha sendiri sebesar 29% pada 2030. Sedangkan, pengurangan emisi gas rumah kaca yang melalui dukungan internasional sebesar 41% pada tahun yang sama.