Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) memproyeksikan ekonomi Indonesia pada 2021 tumbuh 3%. Hal ini karena efektivitas penyerapan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada 2020 belum maksimal.
Selain itu, program perlindungan sosial belum dapat menggerakan perekonomian domestik. Sementara pada tahun depan anggaran program ini berkurang. Ketersediaan vaksin yang terbatas dan distribusinya yang memerlukan waktu pun berpeluang menghambat aktivitas ekonomi.
Selain pertumbuhan ekonomi, INDEF juga memproyeksikan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 7,8% atau 10,4 juta jiwa. Tingkat kemiskinan juga mencapai dua digit, yaitu 10,5%. (Baca: Ekonomi Indonesia Diprediksi Mulai Tumbuh di Atas 5% Pada Kuartal II 2021)