Pertumbuhan ekonomi pada semester I 2019 di 17 provinsi meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya. Provinsi Maluku Utara mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 7,59% berkat peningkatan produksi industri logam dasar karena mulai beroperasinya smelter baru. Selain itu, ada kontribusi dari produksi logam feronikel yang cukup besar.
Pertumbuhan ekonomi tertinggi selanjutnya diraih oleh Provinsi Kalimantan Utara sebesar 7,52%, DI Yogyakarta sebesar 7,15%, dan Sulawesi Selatan sebesar 7,01%. Pendorong pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Utara adalah pembangunan proyek-proyek konstruksi, seperti rumah sakit Pertamina di Tarakan, pabrik industri CPO di Malinau dan Nunukan, serta konstruksi PLTA Sei Kayan. Adapun peningkatan di DI Yogyakarta disebabkan adanya pembangunan infrastruktur skala besar, seperti pembangunan Bandara YIA di Kulon Progo.
Di sisi lain, terdapat 17 provinsi yang mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. Papua menjadi provinsi yang mengalami kontraksi terdalam hingga 21,45% secara tahunan. Kontraksi tersebut diakibatkan transisi penambangan dari tambang terbuka (open pit) ke tambang bawah tanah Grasberg Block Cave.
(Baca Databoks: Ekonomi Maluku dan Papua Paling Jeblok pada Kuartal II 2019)