Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.
Volume dan Nilai Impor Beras dari Thailand (1989-Okt 2018)
Nama Data
Volume Impor / Ton
Nilai Impor / US$
1989
246.093,38
68,5 Juta
1990
41.337,85
10,31 Juta
1991
37.080
9,91 Juta
1992
364.608
103,82 Juta
1993
15.775
3,54 Juta
1994
404.910,56
98,76 Juta
1995
663.171,65
186,11 Juta
1996
793.029,06
308,28 Juta
1997
180.338,03
58,33 Juta
1998
995.333,25
291,25 Juta
1999
1,37 Juta
357,6 Juta
2000
361.734,79
83,41 Juta
2001
189.655,86
33,76 Juta
2002
418.697,63
82,57 Juta
2003
492.114,18
110,45 Juta
2004
129.421,48
33,02 Juta
2005
126.408,91
32,49 Juta
2006
157.983,25
45,4 Juta
2007
363.640,09
122,43 Juta
2008
157.007,34
64,72 Juta
2009
221.372,61
81,96 Juta
2010
209.127,77
109,13 Juta
2011
938.695,68
533 Juta
2012
315.352,7
186,17 Juta
2013
94.633,88
61,79 Juta
2014
366.203,53
175,39 Juta
2015
126.745,74
66,77 Juta
2016
557.890
243,13 Juta
2017
108.944,8
60,29 Juta
2018
779.954,1
377,75 Juta
A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar
Indonesia setiap tahun mendatangkan beras dari Thailand untuk memenuhi kebutuhan domestik. Berdasarkan data United Nation (PBB) impor beras Indonesia dari Thailand terbesar terjadi pada saat Indonesia dilanda krisis finansial 1998-1999 seperti terlihat pada grafik di bawah ini.
Berdarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) impor beras Indonesia dari Negeri Gajah Putih periode Januari-Oktober 2018 mencapai 780 ribu ton dengan nilai US$ 377,75 juta. Impor beras tersebut setara dengan 36,45% dari total impor beras yang mencapai 2,14 juta ton dengan nilai US$ 933 juta. Volume impor dari Thailand tersebut merupakan yang terbesar ketiga sejak 1999.
>
Produksi beras nasional 2018 diprediksi mencapai 32,42 juta ton dari 56,54 juta ton produksi padi (gabah kering giling/gkg). Sementara konsumsi beras 29,57 juta ton sehingga diperkirakan surplus 2,85 juta ton.