Harga batu bara acuan (HBA) Indonesia mengalami tren penurunan akibat masih berlanjutnya kuota impor yang dilakukan pemerintah Tiongkok. Hal ini membuat permintaan batu bara domestik ikut tertekan membuat HBA turun hingga di bawah US$ 100/ton untuk pertama kalinya dalam lima bulan terakhir.
Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan HBA pada November 2018 menjadi US$ 97,9/ton, turun 2,96% dari bulan sebelumnya. Penurunan ini merupakan yang ketiga kalinya secara beruntun dari level US$ 107,83/ton pada Oktober 2017 dan juga merupakan posisi tertingginya dalam 80 bulan terakhir.
Penurunan HBA juga dipengaruhi oleh terkoreksinya indeks harga batu bara Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Global Coal Newcastle Index (GCNC) dan Platt’s 5900. Langkah pemerintah Negeri Tirai Bambu untuk membatasi impor batu bara masih akan mempengaruhi pergerakan harga batu bara global, termasuk HBA.