Berapa Utang BUMN?

Keuangan Non Bank
13/06/2018 10:16 WIB
Kinerja BUMN (2014-2018E)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Utang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengalami kenaikan setiap tahun seiring ekspansi yang dilakukan perusahaan milik pemerintah tersebut. Seperti terlihat pada grafik di bawah ini utang pemerintah mencatat kenaikan, namun diimbangi dengan kenaikan aset dan ekuitas. Jadi dalam melihat kinerja BUMN tidak hanya dari besarnya utang saja, tetapi harus secara keseluruhan. 

Meskipun utang BUMN terus mengalami kenaikan hingga mencapai Rp 4.825 triliun, Menteri BUMN Rini Soemarno optimis bahwa uang itu akan terbayar lunas. Keyakinan itu setidaknya karena aset BUMN saat ini mencapai Rp 7.200 triliun. “Untuk utang BUMN harus dilihat balance-nya secara total. Jangan dilihat utang sebesar itu,” tuturnya.

Besarnya jumlah utang BUMN tersebut sebagian besar adalah berupa Dana Pihak Ketiga (DPK) di sektor perbankan yang mencapai sekitar Rp 2.000 triliun. Meningkatnya utang perusahaan pelat merah juga didorong oleh kebutuhan dana untuk ekspansi seiring maraknya proyek infrastruktur pemerintah. Adapun rasio pembiayaan biasanya 30% dari ekuitas dan sisanya sebesar 70% berasal dari pinjaman atau obligasi.

(Baca Databoks: 3 Bank BUMN Labanya Tumbuh di Atas 20 Persen)
(Baca Databoks: 1994-2016, Setoran Dividen BUMN ke Negara Rp 407 Triliun)

Data Populer
Lihat Semua