Imbal hasil(yield) surat utang pemerintah Indonesia masih tertinggi di kawasan Asia Pasifik seperti terlihat pada grafik di bawah ini. Berdasarkan data Asiabondsonline yield surat utang pemerintah Indonesia pada 13 April 2018 sebesar 6,59% lebih tinggi dari imbal hasil surat utang pemerintah Filipina sebesar 6,1%. Alhasil, imbal hasil utang Indonesia masih menarik bagi investor.
Kekhawatiran kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) lebih dari tiga kali sepanjang tahun ini membuat imbal hasil beberapa obligasi negara-negara Asia Pafisik naik. Kenaikan yield tertinggi dicatat obligasi pemerintah AS sebesar 43 basis poin (bps) sepanjang tahun ini. Kemudian diikuti obigasi pemerintah Filipina (40 bps), Singapura (36,6 bps) dan Indonesia (27,4%).
Namun, membaiknya peringkat utang Indonesia membuat imbal hasil utang pemerintah akan turun. Pada 13 April 2018, lembaga pemeringkat utang internasional Moody’s kembali menaikkan Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia menjadi Baa2 dengan outlook stabil dari sebelumnya Baa3. Dengan turunnya imbal hasil membuat biaya surat utang pemerintah untuk mendanai anggaran negara menjadi lebih murah.