Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.
PDB Sektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos dan Kurir (2014-2017)
:[/]
[bold]
:[/]
[bold]
Nama Data
PDB Sektoral Logistik
q1 2014
17,52 Triliun
q2 2014
19,29 Triliun
q3 2014
20,63 Triliun
q4 2014
21,42 Triliun
q1 2015
20,93 Triliun
q2 2015
22,5 Triliun
q3 2015
24,82 Triliun
q4 2015
25,32 Triliun
q1 2016
23,8 Triliun
q2 2016
24,69 Triliun
q3 2016
28 Triliun
q4 2016
28,2 Triliun
q1 2017
26,63 Triliun
q2 2017
28,78 Triliun
q3 2017
32,28 Triliun
q4 2017
32,03 Triliun
A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar
Maraknya belanja online di masyarakat dalam beberapa tahun terakhir mendorong tumbuhnya sektor logistik di tanah air. Munculnya e-commerce, media sosial, serta adanya hadirnya layanan belanja dari jasa transportasi berbasis internet mampu mengubah cara berbelanja masyarakat dari sebelumnya offline menjadi online.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan perekonomian sektor logistik menurut Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku 2010 pada triwulan IV 2017 tumbuh 13,58% dari triwulan yang sama tahun sebelumnya (YoY). Bahkan sejak triwulan I 2014 hingga triwulan IV 2017 menunjukkan tren pertumbuhan.
>
Demikian pula PDB sektor pergudangan, jasa penunjang angkutan, Pos dan kurir sepanjang 2017 juga menunjukkan pertumbuhan 14,3% menjadi Rp 119,7 triliun dari sebelumnya (YoY). Sebagai informasi, kontribusi sektor logistik terhadap PDB nasional pada 2014 hanya mencapai 0,75%, tapi pada 2017 telah meningkat menjadi 0,88%.