Ekonomi yang tumbuh sekitar 5 persen dan terkendalinya inflasi membuat pasar modal Indonesia tetap menarik bagi para pengusaha untuk mencari pendanaan melalui penawaran perdana (Initial Public Offering/IPO). Demikian pula bagi investor untuk mencari keuntungan dari kenaikan harga saham di Bursa Efek Indonesia.
Sebanyak 27 emiten baru telah melantai di bursa Jakarta sejak awal 2017. Dari jumlah tersebut 19 saham emiten mencatatkan kenaikan dari harga perdananya. Bahkan empat saham telah memberikan keuntungan bagi investor lebih dari 1.000 persen, jauh di atas kenaikan harga saham yang hanya mencapai 11,95 persen dari posisi akhir 2016. Sementara yang mengalami penurunan dari harga perdananya hanya 8 emiten.
Saham-saham melakukan penawaran perdana Januari-Oktober 2017 dan mencatat kenaikan tertinggi adalah PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU) yang naik 3.155 persen menjadi Rp 3.580 per lembar dari harga IPO hanya Rp 110 per lembar. Kemudian PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) harga sahamnya naik lebih dari 2.000 persen menjadi Rp 2.210 per lembar dari harga IPO, PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA) sahamnya juga naik 1.730 persen menjadi Rp 1.830 per lembar. Lalu PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) harganya sahamnya naik 1.003 persen menjadi Rp 3.310 per lembar dari harga IPO.