Nilai ekspor pada Agustus mencapai US$ 15,21 miliar sementara impor hanya mencapai US$ 13,49 miliar. Alhasil, neraca perdagangan pada bulan lalu surplus US$ 1,72 miliar dibanding bulan sebelumnya mengalami defisit US$ 274 juta. Capaian ini merupakan yang terbesar sejak Desember 2011 atau hampir dalam tujuh tahun terakhir.
Neraca perdagangan sepanjang Januari-Agustus 2017 naik 77,6 persen menjadi US$ 9,11 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya hanya US$ 5,13 miliar. Neraca perdagangan dalam delapan bulan tahun ini hampir menyamai surplus perdagangan sepanjang 2016, yakni senilai US$ 9,53 miliar.
Tiongkok masih menjadi tujuan ekspor utama Indonesia. Sepanjang Januari-Agustus 2017, nilai ekspor ke Negeri Tirai Bambu mencapai US$ 12,68 miliar atau sekitar 12,8 persen dari total nonmigas nasional. Di urutan kedua Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$ 11,39 miliar, dan di posisi ketiga Jepang US$ 9,29 miliar.