Badan Pusat Statistik (BPS) merilis indeks Nilai Tukar Petani (NTP) pada Agustus 2017 naik 0,94 persen ke level 101,6. Kenaikan ini merupakan yang kelima kalinya sejak April 2017 dan juga merupakan posisi tertinggi sejak November 2016. Kenaikan NTP ditopang oleh naiknya indeks harga yang diterima petani (lt) sebesar 0,92 persen yang dibarengi dengan turunnya indeks harga yang dibayar petani (lb) sebesar 0,02 persen.
Pada Agustus 2017, NTP Provinsi Lampung mengalami kenaikan tertinggi, yakni sebesar 1,82 persen dibandingkan dengan kenaikan provinsi lainnya. Sementara NTP Papua Barat mengalami penurunan terbesar, yaitu 0,44 persen. Di daerah perdesaan terjadi deflasi sebesar 0,12 persen disebabkan oleh turunnya indeks kelompok bahan makanan.
Nilai tukar petani terbesar pada Agustus 2017 di catat oleh petani tanaman perkebunan rakyat (NTPR) sebesar 1,55 persen sementara yang terendah petani Holtikultura (NTPH) yang hanya naik 0,15 persen dibanding bulan sebelumnya.